Auliya Rahmaan, Shyfa (2025) Analisis Spasial Temporal Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung Tahun 2019-2023. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (109kB)
Pengesahan.pdf - Published Version
Download (65kB)
Persetujuan.pdf - Published Version
Download (102kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (97kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (186kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (330kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (230kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (215kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (453kB)
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (371kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Bab 5.pdf - Published Version
Download (193kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (230kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (3MB)
Abstract
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan menganalisis autokorelasi spasial-temporal kejadian DBD terhadap empat variabel lingkungan, yaitu kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, ketinggian wilayah, dan Angka Bebas Jentik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan spasial dan temporal antara variabel-variabel tersebut dengan kejadian DBD di Kota Bandung tahun 2019 hingga 2023, sebagai dasar dalam memahami pola penyebarannya.Penelitian ini menggunakan Microsoft Excel dan ArcGIS 10.8 untuk pengolahan dan pemetaan data spasial DBD, kepadatan penduduk, mobilitas, ketinggian wilayah, dan ABJ. Analisis autokorelasi spasial univariat dan bivariat dilakukan menggunakan Moran’s I dan LISA melalui GeoDa dengan matriks queen contiguity dan 999 permutasi, untuk mengidentifikasi pola spasial di Kota Bandung tahun 2019–2023.Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi spasial-temporal DBD di Kota Bandung dipengaruhi oleh kepadatan penduduk, mobilitas, ketinggian wilayah, dan ABJ. Analisis LISA mengidentifikasi klaster High-High signifikan di sejumlah kecamatan, seperti Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Kiaracondong, Buahbatu, Antapani, Rancasari, Mandalajati, Sukasari, Sukajadi, dan Coblong. Meskipun uji global tidak signifikan, klaster-klaster ini bersifat menetap. Incidence Rate DBD, beberapa muncul di wilayah dataran tinggi, yang menandakan perlunya intervensi yang berbasis wilayah dan karakteristik lokal secara spesifik.Pengendalian DBD perlu difokuskan pada wilayah klaster High-High seperti Babakan Ciparay, Kiaracondong, dan Sukasari. Pemerintah kota disarankan menggunakan data spasial secara rutin untuk menentukan prioritas intervensi. Kegiatan edukasi, PSN, dan fogging perlu disesuaikan dengan karakteristik lokal, termasuk di wilayah dataran tinggi yang juga menjadi area rawan DBD.
Kata kunci : DBD, Spasial Temporal, Autokorelasi, SIG
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | D Kesehatan Masyarakat > DB Promosi Kesehatan |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Kesehatan Masyarakat |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 18 Nov 2025 06:03 |
| Last Modified: | 18 Nov 2025 06:03 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/1946 |
