Hubungan Verbal Abuse Orangtua dengan Perkembangan Psikososial pada Anak Usia Sekolah di SDN Bambu Apus 03 Jakarta Timur

Angka verbal abuse mengalami peningkatan sejak 2019 hingga 2020. Hasil survei yang dilakukan KPAI dengan melibatkan 34 Provinsi di Indonesia didapatkan sebagian besar anak mengalami verbal abuse seperti dipelotot-in, dibentak dan dimarahi. Kekerasan ini sangat sulit dibuktikan karena tidak adanya kerusakan yang terlihat sehingga banyak orang tua yang tidak mengetahui kekerasan yang dilakukannya dapat berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan verbal abuse orang tua dengan perkembangan psikososial anak pada usia sekolah di SDN 03 Bambu Apus Jakarta Timur.Penelitian kuantitatif descriptive correlational dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas 1 sampai 6 SDN 03 Bambu Apus dengan sampel berjumlah 86 anak diambil secara purposive sampling.Instrumen ini menggunakan kuesioner verbal abuse dan perkembangan psikososial. Analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan persentase. Analisis bivariat menggunakan uji spearman rank.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami verbal abuse sedang sebanyak 35 (40,7%) dan perkembangan psikososial pada kategori kurang sebanyak 51 (59,3%) responden. Nilai p = 0,02 < 0,05 yang artinya
ada hubungan verbal abuse orang tua dengan perkembangan psikososial anak pada usia sekolah. Anak yang mengalami verbal abuse akan menyimpannya dalam ingatannya dan akan terbentuk karakternya sehingga bisa menghambat perkembangan anak. Kesimpulan : terdapat hubungan verbal abuse orang tua
dengan perkembangan psikososial anak pada usia sekolah di SDN 03 Bambu Apus Jakarta Timur. Saran : guru melakukan observasi atas tanda-tanda yang muncul pada anak yang mengalami verbal abuse sehingga dapat mengevaluasi orang tua
atas dampak dari verbal abuse.

Kata kunci : Verbal Abuse, Perkembangan anak, Perkembangan
Psikososial
Daftar Pustaka : 22 buku (2012-2022), 30 jurnal (2017-2022), 2 website (2021)