Studi Penggunaan Propofol di Intensive Care Unit (ICU) di Salah Satu Rumah Sakit Swasta di Kota Bandung

Agitasi dapat terjadi pada 71% pasien di ICU. Pemberian sedatif diharapkan dapat meminimalkan rasa tidak nyaman, mengurangi risiko agitasi. Propofol adalah salah satu obat sedasi yang paling sering digunakan di ICU. Permasalahan pada penggunaan propofol dosis induksi adalah hipotensi akibat penurunan tahanan vaskuler sistematik , kontraktilitas myokardial, dan preload. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari penggunaan propofol pada pasien di ICU di salah satu rumah sakit swasta di kota Bandung yang dikaji berdasarkan kombinasinya, kesesuaian dosis, efek samping dan interaksi terhadap penggunaan propofol di ICU. Metode yang digunakan yaitu deskriptif observasional dengan pengambilan data dilakukan secara konkuren. Hasil penelitian selama bulan Febuari hingga April tahun 2019 terdapat 32 pasien dengan 300 data penggunaan propofol. Pasien terbanyak berjenis kelamin laki-laki (75%). Pasien terbanyak lansia 28,13%. Penggunaan terbanyak 11,67% selama 16 hari. Teknik pemberian terbanyak injeksi intravena melalui infus berkelanjutan (54%). Terdapat 42 potensi interaksi obat (14%). Terdapat 65 kombinasi obat propofol dengan obat lain. Dengan efek sinergis sebesar 46,15%, aditif 52,31%,antagonis 1,54%. Semua pemberian obat popofol tepat dosis (100%).Terdapat efek samping hipotensi sebesar 29,67%.

Kata kunci: ICU, Sedasi, propofol