Aktivitas Inflamasi dan Antioksidan Water Kefir

Peningkatan penyakit katastropik serta degeneratif yang signifikan
membuat masyarakat tertarik memilih gaya hidup sehat, salah
satunya dengan mengonsumsi pangan fungsional. Salah satu pangan
fungsional yaitu: water kefir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan antiinflamasi water kefir. Penelitian ini menggunakan metode antiinflamasi secara in vitro dengan menguji kemampuan stabilisasi membran Rat Red Blood Cell (RRBC) water kefir pada konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 400 ppm dan 800 ppm, sedangkan secara in vivo dengan menguji penurunan volume udem kaki tikus dengan dosis water kefir 22,5 mL/kgBB, 45 mL/kgBB dan 90 mL/kgBB yang diberikan secara oral pada tikus putih galur Wistar. Pengujian antioksidan dengan metode 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl hydrate (DPPH). Parameter pengujian aktivitas antioksidan adalah Inhibition Consentration (IC50). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data antiinflamasi in vivo efektif pada dosis 45 mL/kgBB dengan mekanisme kerja l diduga stabilisasi membran eritrosit. Antiinflamasi in vitro menunjukkkan data stabilisasi membran water kefir dengan Natrium diklofenak tidak berbeda secara signifikan. Aktivitas antioksidan water kefir menunjukkan hasil IC50 water kefir yaitu: 92,19 ppm, sedangkan vitamin C sebesar 6,35 ppm. Simpulan penelitian ini menunjukkan bahwa water kefir memiliki aktivitas antioksidan dan antiinflamasi.

Keywords: Antiinflamasi, Antioksidan, DPPH, RRBC, Water kefir.