Hubungan Hipotensi Intraoperatif Dengan Kejadian Ponv Pasca Spinal Anestesi pada Pasien Seksio Sesarea (SC) di RSUD Cibabat

Angka kejadian hipotensi pada anestesi spinal untuk seksio sesarea sendiri mencapai 30%, yang umumnya terjadi pada saat awal induksi sekitar 80% pasien. Hipotensi yang akut menurunkan perfusi serebral, menyebabkan induksi iskemia sementara di batang otak dan mengaktifkan pusat muntah. Mual dan muntah sering terjadi secara signifikan selama spinal anestesi dengan seksio sesarea terutama yang disebabkan oleh hipotensi. Komplikasi umum yang terjadi pada saat pemulihan operasi yaitu PONV atau Postoperative Nausea and Vomiting. PONV dianggap sebagai efek samping yang paling tidak menyenangkan dalam survei kepuasan pasien. Muntah menyebabkan banyak komplikasi seperti ketidakseimbangan elektrolit, aspirasi isi perut, dehidrasi, aspirasi paru, dan dehisensi luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan hipotensi intraoperatif dengan kejadian PONV pasca spinal anestesi pada pasien seksio sesarea di RSUD Cibabat. Jenis Penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah 38 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan accidental sampling, uji yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan hasil dari analisis data dapat disimpulkan 23 (60,5%) responden mengalami hipotensi intraoperatif dan 20 (52,4%) responden mengalami kejadian PONV. 18 (52,4%) responden mengalami hipotensi intraoperatif dengan PONV. Berdasarkan dari hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara hipotensi intraoperatif dengan kejadian PONV pada pasien seksio sesarea dengan spinal anestesi di RSUD Cibabat

Kata Kunci: Hipotensi, Mual muntah, Postoperative Nausea and Vomiting (PONV), Seksio Sesarea, Spinal Anestesi