Uji Toksisitas Akut dari Daun Katuk (Sauropus androgynus) pada Tikus Betina

Septriadi, Hendrik (2021) Uji Toksisitas Akut dari Daun Katuk (Sauropus androgynus) pada Tikus Betina. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf - Published Version

Download (44kB)
[thumbnail of Pengesahan.pdf] Text
Pengesahan.pdf - Published Version

Download (54kB)
[thumbnail of Kata Pengantar.pdf] Text
Kata Pengantar.pdf - Published Version

Download (5kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (51kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf - Published Version

Download (37kB)
[thumbnail of Bab I.pdf] Text
Bab I.pdf - Published Version

Download (39kB)
[thumbnail of Bab II.pdf] Text
Bab II.pdf - Published Version

Download (222kB)
[thumbnail of Bab III.pdf] Text
Bab III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (34kB)
[thumbnail of Bab IV.pdf] Text
Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (32kB)
[thumbnail of Bab V.pdf] Text
Bab V.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (173kB)
[thumbnail of Bab VI.pdf] Text
Bab VI.pdf - Published Version

Download (297kB)
[thumbnail of Bab VII.pdf] Text
Bab VII.pdf - Published Version

Download (32kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (77kB)
[thumbnail of Lampiran.pdf] Text
Lampiran.pdf - Published Version

Download (736kB)

Abstract

Daun katuk umumnya dimanfaatkan untuk melancarkan air susu ibu. Dilihat dari banyaknya khasiat daun katuk dan tingginya konsumsi masyarakat dengan tujuan untuk mengobati penyakit maka untuk keamanan penggunaan tanaman katuk harus dilakukan uji toksisitas berupa toksisitas akut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Lethal Dose (LD50) dari ekstrak daun katuk dan pengaruhnya terhadap hewan uji. Metode uji toksisitas akut diadaptasi dari OECD 423 dengan diberikan dosis tunggal 300 dan 2000mg/kg BB dengan jumlah setiap kelompok uji sebanyak 3 ekor tikus betina. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian dosis tinggi ekstrak daun katuk menimbulkan perubahan aktifitas pada tikus diantaranya berat badan, perubahan aktifitas menggelantung dan grooming, serta penurunan kepekaan aktifitas reflex pineal dan reflex kornea. Namun sampai pemberian dosis yang cukup tinggi yaitu (2000 mg/kgBB) tidak terjadi kematian. Sehingga sesuai acuan metode OECD 423 dimana zat diklasifikasikan toksik jika terjadi kematian pada dosis 5000 mg/kgBB, maka daun katuk bukan sebagai zat toksik. Selain itu, LD50 dari daun katuk tersebut lebih dari 2000 mg/kgBB. Hasil pengujian histopatologi hati dan ginjal menunjukan bahwa pemberian ekstrak daun katuk menyebabkan degenerasi parenkim, degenerasi hidropis, nekrosis dan adanya pelebaran pada ronngga kapsula bowman.

Kata Kunci : Toksisitas Akut, Daun katuk, OECD, Histopatologi Hati dan ginjal.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: B Farmasi > BD Biologi Farmasi
Divisions: Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > S1 Farmasi
Depositing User: Pustaka Pustaka Pustakawan
Date Deposited: 17 Oct 2025 02:42
Last Modified: 17 Oct 2025 02:42
URI: https://repository.bku.ac.id/id/eprint/1208

Actions (login required)

View Item
View Item