Asuhan Keperawatan dengan Terapi Releksasi Nafas Dalam Kombinasi dengan Aroma Terapi Lavender Pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan di RSJ Islam Klender

Risiko perilaku kekerasan merupakan salah satu masalah utama dalam keperawatan
jiwa yang dapat membahayakan pasien, orang lain, dan lingkungan sekitar. Data
dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Islam Klender menunjukkan tren peningkatan kasus
perilaku kekerasan secara berkelanjutan dengan jumlah pasien yang dirawat
meningkat dari 110 orang pada tahun 2021 menjadi 237 orang pada tahun 2024.
Tingginya angka ini menunjukkan perlunya intervensi non-farmakologis yang
efektif. Studi kasus ini bertujuan untuk menerapkan dan menggambarkan
efektivitas asuhan keperawatan melalui intervensi kombinasi terapi relaksasi nafas
dalam dan aromaterapi lavender untuk menurunkan risiko perilaku kekerasan.
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses
keperawatan yang dilaksanakan selama tujuh hari pada periode Mei-Juni 2025 di
RSJ Islam Klender. Subjek penelitian terdiri dari dua pasien dengan diagnosis risiko
perilaku kekerasan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Untuk
pengumpulan data mengguanakan instrumen asuhan keperawatan jiwa. Intervensi
berupa kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan aromaterapi lavender diberikan
secara rutin. Tingkat risiko perilaku kekerasan diukur sebelum dan sesudah
intervensi menggunakan kuesioner Risk for Violence Assessment (RUFA) Scale
untuk mengevaluasi perubahan secara kuantitatif. Hasil studi kasus menunjukkan
adanya penurunan tingkat risiko perilaku kekerasan pada kedua pasien setelah tujuh
hari intervensi. Skor RUFA pada Pasien I menurun dari 8 (kategori risiko sedang)
menjadi 1 (kategori risiko rendah). Pada Pasien II skor juga mengalami penurunan
dari 7 (kategori risiko sedang) menjadi 1 (kategori risiko rendah). Secara kualitatif,
kedua pasien juga menunjukkan perubahan positif seperti mampu mengontrol
emosi dengan lebih baik, tampak lebih tenang, dan bersikap kooperatif terhadap
lingkungan sekitar. Kesimpulan kombinasi antara teknik napas dalam dan
aromaterapi lavender menghasilkan efek sinergis, di mana relaksasi fisiologis dan
efek neuropsikologis terjadi secara bersamaan. Pendekatan ini dinilai efektif dalam
menurunkan gejala kecemasan, kemarahan, dan agitasi pada pasien dengan risiko
kekerasan. Terapi ini dapat direkomendasikan sebagai intervensi komplementer
yang aman dan bermanfaat dalam asuhan keperawatan jiwa.
Kata Kunci: Relaksasi Napas Dalam, Aromaterapi Lavender, Perilaku Kekerasan.