Efektivitas Penggunaan Touch Warmer Untuk Menaikan Suhu Tubuh pada Pasien Pasca Bedah Mayor dengan General Anestesi di Recovery Room Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

Hipotermia merupakan masalah yang sering timbul pada pasien pasca operasi dengan teknik general anestesi. Untuk mengatasi hipotermia digunakan alat penghangat eksternal aktif atau yang disebut touch warmer. Pemberian touch warmer pada area pembuluh darah besar dapat merangsang hipotalamus untuk mengontrol suhu tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kenaikan suhu tubuh pada pasien pasca bedah mayor dengan general anestesi dengan menggunakan touch warmer di RSUD Kota Bandung. Penelitian ini bersifat pre eksperimental dengan rancangan pre-post test with one group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Instrumen penelitian menggunakan termometer digital dan lembar observasi, kemudian data diolah dengan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik Paired T test. Hasil penelitian didapatkan suhu tubuh sebelum pemberian tindakan touch warmer sebagian besar mengalami hipotermia dengan rata rata suhu tubuh 35,6 ℃ sebanyak 18 responden (60%), dan sesudah pemberian tindakan touch warmer mayoritas normal dengan rata rata suhu tubuh 36,0℃ sebanyak 22 responden (73,3%). Perubahan suhu tubuh sebelum dan setelah dilakukan touch warmer didapatkan p-value = 0,000 (α = 0,05) hal ini berarti terjadinya kenaikan 0,4℃. Pemberian touch warmer terbukti efektif terhadap menaikan suhu pasien pasca operasi bedah mayor pada pasien yang mengalami perubahan suhu tubuh, sehingga intervensi bisa menjadi bahan acuan terbaru untuk penanganan pada pasien yang mengalami hipotermia pasca operasi.

Kata Kunci: General Anestesi, Pasien Pasca Bedah Mayor, Suhu Tubuh Touch Warmer