Tingkat Kecemasan Narapidana yang Menjalani Pembinaan Di Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Kabupaten Sumedang

Narapidana yang menjalani pembinaan di Lapas merasa khawatir dan takut karena tidak bisa bertemu dengan keluarga, dijauhkan dengan keluarga, dan takut akan stigma masyarakat tidak dapat menerima mereka kembali. Dampak yang terjadi pada narapidana yang mengalami kecemasan akan berdampak pada
perubahan perilaku seperti menarik diri dari lingkungan, sulit fokus dalam beraktivitas, tidak ada nafsu makan, mudah tersinggung, rendahnya pengendalian emosi amarah, sensitive, tidak logis, sulit tidur. Tujuan: Untuk mengetahui tingkat
kecemasan narapidana yang menjalani pembinaan di Lapas II B Kabupaten Sumedang. Metode: Menggunakan deskriptif kuantitatif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 36 orang dari total populasi 36 orang. Teknik Sampling menggunakan total sampling dengan 36 responden. Alat ukur kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Analisis menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian didapatkan tingkat kecemasan narapidana di Lapas II B Kabupaten Sumedang hampir seluruhnya (77,8%) memiliki kecemasan ringan. Kesimpulan, Tingkat kecemasan narapidana yang menjalani pembinaan di lembaga pemasyarakatan kelas II B Kabupaten Sumedang hampir seluruhnya memiliki kecemasan ringan. Saran, Perlu adanya program keterampilan khusus sesuai dengan gender untuk meningkatkan aktualisasi diri narapidana.

Kata Kunci : Narapidana, Tingkat Kecemasan, HARS