Formulasi dan Karakterisasi Nanoemulsi M/A Astaxanthin Dengan Variasi Polisorbat 80 dan Polietilenglikol (PEG) 400 Sebagai Campuran Surfaktan
Abstract
Astaxanthin memiliki aktivitas antioksidan sepuluh kali lebih besar dibandingkan karotenoid
seperti β-karoten dan seratus kali lebih tinggi di bandingkan vitamin E. Namun
pemanfaatannya masih terbatas karena kelarutannya dalam air sangat rendah yang
mengakibatkan rendahnya absorbsi oleh kulit sehingga menyebabkan bioavailabilitasnya pun
rendah. Dalam hal ini untuk meningkatkan potensi astaxanthin, maka penelitian ini bertujuan
untuk formulasi dan karakterisasi nanoemulsi astaxanthin menggunakan polisorbat 80 dan
polietilenglikol 400 sebagai campuran surfaktan dengan perbandingan 7:1; 8:1 dan 9:1 dengan
metode pembuatan kombinasi emulsifikasi energi rendah dan tinggi. Analisis data yang
digunakan yakni uji Kruskal-Wallis untuk data uji pH sediaan dan efisiensi penjerapan
sedangkan uji pH selama stabilitas freeze-thaw dianalisis dengan uji anova one-way.
Berdasarkan hasil pengujian didapatkan bahwa sediaan nanoemulsi dengan formula smix 9:1
merupakan formula yang paling optimum diantara formula lainnya yakni menghasilkan
sediaan dengan karakteristik yang cukup baik secara organoleptis yakni memberikan tampilan
berwarna orange muda, jernih, berbau khas dengan nilai pH memenuhi standar SNI 16-43991996
dengan nilai pH sediaan berkisar 7,13 hingga 7,15 dan berdasarkan uji sentrifugasi
memberikan hasil yang stabil serta memiliki nilai ukuran partikel, indeks polidispersi dan zeta
potensial masing-masing adalah 22,9 ± 9,4 nm 0,435 dan -21,4 mV serta nilai efisiensi
penjerapan berkisar pada rentang 93,87% hingga 94,32%. Namun tidak cukup baik dalam
stabilitas secara termodinamik karena tidak stabilnya sediaan selama pengujian stabilitas
freeze-thaw dengan memberikan hasil terjadinya perubahan warna, transparansi dan
perubahan pH.