ANALISIS PEWARNA MERAH PADA MINUMAN SERBUK DENGAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS DAN SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK
Abstract
Minuman serbuk merupakan minuman instan yang saat ini banyak digemari oleh masyarakat
karena kemudahan dalam mengkonsumsinya serta penambahan warna dan rasa yang menarik.
Salah satu parameter yang menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih minuman adalah
warna dan rasa. Warna merah dan rasa buah banyak digunakan pada beberapa produk minuman
di pasaran. Pewarna merah sintetis yang sering digunakan pada produk minuman adalah
karmoisin, eritrosin, dan ponceau 4R. Penggunaan pewarna makanan sintetis secara berlebihan
dan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi pewarna merah yang digunakan minuman serbuk serta
menetapkan kadarnya untuk mengetahui kesesuaian dengan regulasi. Dalam penelitian ini
metode kromatografi kertas dan spektrofotometri sinar tampak digunakan untuk
mengidentifikasi dan penetapan kadar karmoisin. Pengujian optimasi fase gerak, linearitas,
batas deteksi, batas kuantifikasi, akurasi dan presisi digunakan sebagai parameter validasi
metode analisis. Hasil dari penelitian ini menunjukan fase gerak isobutanol : etanol : air (3:1:2)
dapat digunakan untuk identifikasi pewarna merah secara simultan. Metode spektrofotometri
sinar tampak valid untuk penetapan kadar karmoisin karena memiliki nilai koefisien korelasi
(r) = 0,9995, batas deteksi sebesar 0,367 µg/mL, batas kuantifikasi sebesar 1,222 µg/mL, nilai
perolehan kembali sebesar 99,051% - 101,187%, dan RSD sebesar 0,568%. Dari tiga sampel
uji, dua sampel positif mengandung karmoisin dengan kadar 837,659 mg/kg dan 867,345
mg/kg. Hasil ini melebihi aturan standar penggunaan karmoisin dalam PERKA BPOM NO 37
tahun 2013 yaitu 300 mg/kg.