EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI PUSKESMAS SUKAMANTRI KABUPATEN CIAMIS
Abstract
Demam tifoid merupakan penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella typi, penyakit ini bersifat endemik
dan merupakan salah satu penyakit menular yang tersebar hampir di
sebagian besar negara berkembang termasuk Indonesia. Penelitian ini
dilakukan secara observasional dengan rancangan metode desktriptif.
Data yang di ambil adalah data yang berasal dari rekam medik pasien
demam tifoid di Puskesmas Sukamantri Kabupaten Ciamis periode
Januari-Desember 2017. Diperoleh data sebanyak 111 pasien yang
masuk kedalam kategori inklusi. Analisa dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah pasien
perempuan yang di diagnosa demam tifoid lebih banyak dari pada laki-
laki, kategori anak-anak dibawah umur memiliki persentase paling
tinggi dengan persentase 52,35%, untuk pemberian antibiotik jenis
antibiotik yang paling banyak digunakan yaitu Amoksisilin dengan
persentase 55,86%. penggunaan antibiotika 96,40% tepat indikasi,
antibiotik yang tepat indikasi yaitu Amoksisilin,Kloramfenikol,
Tiamfenikol dan kotrimoksazol. Untuk ketepatan dosis sebesar 84,69%,
dan dosis yang tidak tepat sebesar 15.31%. Ditemukan 17 kejadian
potensi interaksi pada penggunaan antibiotik kloramfenikol yang
diberikan dengan paracetamol dengan tingkat keparahan minor. Dari
data tersebut dapat dikatakan bahwa penggunaan antibiotik belum tepat.