ASUHAN KEBIDANAN TERINTEGRASI PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA, BERSALIN, BAYI BARU LAHIR, NIFAS DAN KB DI PUSKESMAS RANCAEKEK DTP DENGAN INTERVENSI SAYUR BAYAM DAN TELUR REBUS
Abstract
Anemia dalam kehamilan adalah ketika kadar haemoglobin (Hb) seorang ibu hamil kurang dari 11
gr/dl. Dan di puskesmas rancaekek tahun 2019 ibu hamil yang mengalami anemia pada bulan
oktober ada 28 orang dan pada bulan November ada 18 orang dan pada bulan desember ada 29
orang. Bayam dan telur merupakan makanan yang dapat meningkatkan Hb. Tujuan dari penelitian
ini memberikan asuhan kebidanan terintegrasi pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
Penelitian ini menggunakan metode dekriftif dengan pendekatan asuhan continuity of care melalui
penelaahan kasus (case study) sample yang di gunakan sebanyak 3 orang dengan pengambilan
sample secara purposive sampling. Responden mengkonsumsi sayur bayam selama 2 minggu
dikonsumsi 2 kali sehari menunjukan hasil Hb meningkat, namun terdapat perbedaan peningkatan
kadar Hb dengan responden yang di berikan telur rebus dan responden yang hanya di berikan tablet
Fe. Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa terdapat peningkatan signifikan pada
pemberian sayur bayam yaitu terdapat peningkatan kadar Hb sebesar 1,2 gr/dl, pada responden
telur rebus terdapat kenaikan HB sebesar 0,6 dan responden yang hanya diberikan tablet tambah
darah terdapat kenaikan Hb sebesar 0,4 gr/dl. Diharapkan sayur bayam, telur bisa menjadi
makanan yang harus di konsumsi pada ibu hamil untuk meningakatkan Hb.