Analisis Hubungan Kepatuhan Minum Obat Terhadap Outcome Klinis pada Psien Diabetes MelitusbTipe 2 rawat Jalan di Salah Satu Rumah Sakit Kabupaten Bandung

Proses pengobatan DM yang menjadi target utama adalah pengontrolan outcome klinis berupa kadar gula darah. Kepatuhan yang baik dalam proses pengobatan DM menjadi sangat esensial dalam mengendalikan penyakit itu sendiri dan memperoleh keefektifan manajemen pengobatan. Penelitian ini
bertujuan mengetahui gambaran kepatuhan minum obat dan outcome klinis serta hubungan kepatuhan minum obat terhadap outcome klinis pada pasien DM tipe 2 yang menjalani pengobatan rawat jalan di salah satu rumah sakit Kabupaten
Bandung. Penelitian bersifat kuantitatif desktiptif secara cross sectional dengan teknik purposive sampling selama Februari hingga April 2024. Pengumpulan data kepatuhan minum obat menggunakan kuesioner MMAS-8 dan data outcome klinis
berupa gula darah puasa dari rekam medis pasien. Data dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan minum obat dari 90 responden, sebanyak 24 responden (26,7%) memiliki kepatuhan
rendah, sebanyak 38 responden (42,2%) memiliki kepatuhan sedang dan sebanyak 28 responden (31,1%) memiliki kepatuhan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa outcome klinis dari 90 responden, sebanyak 42 responden (46,7%) memiliki gula darah puasa yang terkontrol dan sebanyak 48 responden (53,3%) memiliki gula darah puasa yang tidak terkontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai p sebesar 0,0005 (p<0,05) sehingga disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat terhadap outcome klinis pada pasien DM tipe 2 di salah satu rumah sakit Kabupaten Bandung.

Kata kunci: kepatuhan minum obat; outcome klinis; gula darah puasa; DM tipe 2