Pengaruh Pemberian Coloading Cairan Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Anestesi Spinal di RSUD Kota Bandung

Persalinan sectio caesarea paling umum dilakukan anestesi spinal untuk menghindari komplikasi pada ibu dan janin. Meskipun sering digunakan, anestesi spinal memiliki efek samping salah satunya hipotensi. Insiden hipotensi pasca injeksi anestesi spinal berkisar 15-33%. Penatalaksanaan kejadian hipotensi dapat dilakukan dengan tindakan coloading cairan setelah induksi anestesi spinal karena dapat meningkatkan volume intravaskular pada saat terjadi vasodilatasi untuk mempertahankan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian coloading cairan terhadap perubahan tekanan darah pada pasien sectio caesarea dengan anestesi spinal di RSUD Kota Bandung. Desain penelitian menggunakan metode pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre test - post test. Populasi penelitian adalah seluruh ibu sectio caesarea dengan anestesi spinal di Ruang IBS RSUD Kota Bandung. Sampel penelitian sebanyak 44 responden menggunakan teknik convenience sampling. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi. Langkah pengambilan data dengan mencatat hasil observasi tekanan darah di layar monitor. Analisis data menggunakan uji statistic paired t-test. Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan tekanan darah sistol dan diastol yang bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian coloading cairan selama 5 menit sekali (p = 0,000). Kesimpulan penelitian ini terdapat pengaruh dalam pemberian coloading cairan pada pasien yang dilakukan tindakan anestesi spinal mampu mempertahankan tekanan darah dalam batas normal selama tindakan pembedahan sectio caesarea. Sehingga terapi coloading cairan bisa dijadikan acuan atau protokol dalam mempertahankan hemodinamik pasien yang dilakukan tindakan anestesi spinal.

Kata Kunci : Spinal anestesi, Tekanan darah, Coloading, Sectio Cesarea