Determinasi Kepatuhan Kunjungan Rutin Program Pengelolaan Penyakit Kronik (prolanis) pada Penderita Dabetes Melitus di Puskemas Rancaekek pada Tahun 2022

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 1,5% dimana prevalensi diabetes melitus di Jawa Barat sebesar 1,7% sedikit dibawah prevalensi nasional sebesar 2%. Kasus penyakit diabetes melitus di Puskesmas Rancaekek menempati urutan ke 2 dan berdasarkan data prolanis pada penderita diabetes melitus menunjukan bahwa dari 157 penderita diabetes melitus hanya 45-70 yang rutin melakukan kunjugan pada kegiatan prolanis, hal ini menujukan bahwa masih adanya penderita prolanis yang tidak patuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan kepatuhan kunjungan rutin pada penderita diabetes melitus di Puskesmas Rancaekek. Jenis penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah peserta prolanis yang terdaftar di Puskesmas Rancaekek. Tekni pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dan sampel 59 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel yang berhubungan dengan kepatuhan adalah dukungan tenaga kesehatan (p= 0,00) dan motivasi (p=0,00). Variabel yang tidak berhubungan adalah usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan tenaga kesehatan dan motivasi.

Kata kunci : Program Pengelolaan Penyakit Kronsi, Determinan Perilaku, Kepatuhan