Pola Penggunaan Obat pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Salah Satu Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Umum di Kota Bandung

Obat High Alert (obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi) adalah obat yang memiliki risiko tinggi menyebabkan cedera bermakna pada pasien bila digunakan secara salah. Walaupun kesalahan mungkin tidak sering terjadi pada beberapa obat, tetapi konsekuensinya dapat menyebabkan risiko kematian. Oleh karena itu, diperlukan beberapa strategi untuk mengurangi risiko obat High Alert, seperti menstandarkan produk peresepan, penyiapan atau dispensing dan pemberian, membuat panduan penggunaan obat High Alert, serta melakukan independent double checking pada fase penyiapan dan pemberian kelompok obat High Alert. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode observasional dan wawancara. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap suatu objek dengan tujuan memberikan gambaran lengkap dan akurat mengenai suatu objek yang terjadi di suatu populasi tertentu. Dari hasil penelitian diperoleh skor rata-rata gambaran penyimpanan obat High Alert di Instalasi Farmasi RSU Nurhayati Garut sebesar 96,4%. Pada penyimpanan obat narkotika dan psikotropika diperoleh hasil persentase 85,7%, penyimpanan obat konsentrat pekat 100%, penyimpanan obat LASA 100%, dan penyimpanan High Alert 100%. Penyedia pelayanan kefarmasian IFRS Nurhayati Garut tetap mengikuti serta meningkatkan kesadaran terhadap standar prosedur operasional penyimpanan obat untuk meminimalisir kesalahan dan kelalaian.

Kata kunci: penyimpanan obat, farmasi, rumah sakit