Pengkajian Resep Obat Analgesik secara Administrasi dan Farmasetik di Salah Satu Apotek di Kota Badung

Analgetika, atau yang sering disebut dengan obat penghilang rasa nyeri, merupakan zat yang dapat mengurangi atau menghalangi rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Obat analgetik mudah diperoleh masyarakat, baik dengan resep dokter maupun tanpa resep. Pola peresepan analgetik yang salah dapat menimbulkan efek samping serta interaksi obat yang berisiko menyebabkan reaksi serius dan merugikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peresepan obat analgetik secara administratif dan farmasetik di apotek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan non-eksperimental. Penelitian dilakukan dengan mengkaji resep pada bulan Januari–Maret 2024 di apotek. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif untuk diambil kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada periode Januari–Maret 2024 di apotek terdapat 100 resep yang mengandung obat analgetik. Jenis analgetik yang paling banyak diresepkan adalah golongan analgetik non-opioid, yaitu paracetamol. Bentuk sediaan yang paling sering diresepkan adalah tablet. Berdasarkan hasil persentase kelengkapan administrasi resep, diperoleh data sebagai berikut: Nama dokter: 98% Nama pasien: 100% Umur pasien: 51% Jenis kelamin: 100% Berat badan: 0% Nomor SIP: 99% Alamat pasien: 5% Nomor telepon: 0% Paraf dokter: 99% Tanggal penulisan resep: 98% Untuk kelengkapan farmasetik, resep telah mencantumkan bentuk sediaan, kekuatan sediaan, stabilitas, dan kompatibilitas sebesar 100%. Kesimpulan: kelengkapan resep di apotek masih belum memenuhi persyaratan administratif, meskipun aspek farmasetik telah terpenuhi dengan baik.

Kata Kunci: Analgesik, Apotek, Pengkajian Resep