Pengkajian Resep Antibiotik secara Administratif dan Farmasetik di Salah Satu Apotek di Kota Bandung

Pengkajian resep meliputi aspek administratif dan farmasetik yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian resep yang diterima, terutama pada resep yang mencantumkan obat antibiotik. Antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Semakin banyak digunakan, namun sering kali tidak bijak, sehingga menyebabkan resistensi mikroba dan menurunkan efektivitasnya. Data menunjukkan bahwa 40–60% penggunaan antibiotik disalahgunakan. Khususnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, penggunaan antibiotik tanpa resep masih tinggi, dan indikasi yang tidak tepat semakin memperburuk masalah resistensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis adanya masalah terkait obat serta sebagai upaya pencegahan kesalahan pemberian obat, sehingga dapat meminimalkan penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif dengan alat penelitian berupa resep. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling, di mana populasi yang diperoleh dikelompokkan menjadi beberapa klaster, kemudian dipilih satu klaster sebagai sampel. Penelitian ini menganalisis resep antibiotik di apotek dan menemukan bahwa banyak resep belum memenuhi syarat administratif, meskipun aspek farmasetik sudah terpenuhi. Golongan penisilin merupakan antibiotik yang paling sering digunakan pada resep, dengan amoksisilin sebagai jenis antibiotik yang paling banyak diresepkan. Bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah tablet. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan dan meminimalkan kesalahan pemberian antibiotik.

Kata Kunci: Antibiotik, Resep, Resistensi