Pola Penggunaan Obat Cefixime Syrup pada Pasien ISPA Anak-Anak Rawat Inap di Salah Satu RSUD di Kota Bandung

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyakit pada saluran pernapasan atas maupun bawah yang biasanya bersifat menular dan dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit, mulai dari kondisi tanpa gejala atau infeksi ringan hingga penyakit yang parah dan berpotensi mematikan. ISPA dapat terjadi pada beberapa organ, seperti sinus, faring, laring, hingga hidung. Kasus ISPA banyak ditemukan pada anak-anak hingga lansia. Namun, di salah satu RSUD di Kota Bandung, kasus ISPA paling banyak terjadi pada anak-anak. Oleh karena itu, penelitian mengenai perbandingan berdasarkan jenis kelamin dan usia menjadi relevan, begitu pula dengan perbandingan penggunaan obat yang diberikan untuk penyembuhan ISPA pada pasien anak-anak. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Jumlah sampel yang diteliti adalah 50 resep pasien anak usia 1–12 tahun dengan diagnosis ISPA yang mendapat terapi cefixime syrup dan cefadroxil syrup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cefixime syrup lebih banyak, yaitu pada 32 pasien, sedangkan cefadroxil syrup digunakan pada 18 pasien. Berdasarkan jenis kelamin, pasien laki-laki lebih banyak (28 pasien) dibandingkan dengan pasien perempuan (22 pasien). Sementara itu, berdasarkan usia, kasus ISPA paling banyak terjadi pada anak usia 4–7 tahun serta usia 9–12 tahun.

Kata Kunci: ISPA, Cefixime Syrup, Cefadroxil Syrup, Pengobatan ISPA