Evaluasi Penggunaan Antibiotik Golongan Sefalosporin Generasi Ketiga pada Pasien Pediatri di Salah Satu Rumah Ssakit Kota Bandung

Infeksi merupakan salah satu masalah di dunia kesehatan yang termasuk kedalam sepuluh penyakit terbanyak di negara Indonesia ( Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Dan Anak yang kekurangan asupan gizi pada saat usia 2 tahun
pertama memiliki pertumbuhan, mental serta perkembangan fisik yang lambat, selain itu dapat memiliki daya tahan tubuh yang lemah terhadap infeksi sehinga menjadi penyakit (Kemenkes Ri, 2014). Maka dilakukan evaluasi antibiotic
golongan sefalosforin generasi ketiga pada pasien pediatric di salah satu rumah sakit kota bandung secara retrospektif dari periode bulan maret 2024 hingga bulan April 2024. Berdasarkan hasil penelitian didapati jumlah pengobatan dengan antibiotic seflosforin generasi ketiga yang terbanyak yaitu cefotaxime 31% dengan pemberian rute tertinggi secara intravena 98% dan pasien pediatric terbanyak terpapar infeksi yaitu dengan usia 0-1 bulan atau neonatus sebanyak 51,85%. Tidak ditemukan ketidak tetapannya indikasi, tidak titemukan pula interaksi obat sefalosforin dengan obat lain dan juga obat antibiotic sefalosforin generasi ketiga
ini efekstis menyembuhkan pasien pediatric rawat inap karena dari hasil data didapati bahwa status pasien yang berdominan adalah stasus pulang sebesar 97%. Dengan demikian disimpulkan bahwa penggunaan antibiotic sefalosforin di rumah sakit salah satu kota bandung telah rasional.

Kata kunci :Evaluasi Antibiotik Sefalosforin, Generasi Ketiga, Pasien Pediatri