Hulqi, Ahsanul (2024) Perbedaan Perubahan Hemodinamik Sebelum dan Sesudah Intubasi Endotrakeal Tube (ETT), dan Laryngeal Mask Airway (LMA) di RSUD Kota Bandung. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (250kB)
Halaman Pengesahan.pdf - Published Version
Download (474kB)
Halaman Pengujian.pdf - Published Version
Download (407kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (410kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (451kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (977kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (838kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (569kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (1MB)
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (862kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (731kB)
Bab 5.pdf - Published Version
Download (557kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (560kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (2MB)
Abstract
Tindakan intubasi dan laringoskopi, dapat timbul komplikasi yang mengakibatkan peningkatan aktivitas hemodinamik, seperti hipertensi dan takikardi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perbedaan perubahan hemodinamik sebelum dan sesudah intubasi endotrakeal tube (ETT), dan laryngeal mask airway (LMA). Penelitian ini menggunakan metode pra- eksperimental dengan design one group pre test-post test. Teknik sampling yang digunakan yaitu Quota Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 62 responden yang dibagi menjadi 2 kelompok sampel. Instrumen yang digunakan pada Penelitian ini yaitu lembar observasi untuk mengukur perubahan hemodinamik sebelum dan sesudah intubasi ETT, dan pemasangan LMA, kemudian data diolah dengan analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji statistik paired t- test dan wilcoxon signed rank test . Hasil penelitian pada intubasi endotrakeal tube (ETT) pada tekanan darah sistolik, dengan menggunakaan uji paired sample T-test, diperoleh hasil signifikansi (pvalue) sebear 0.000 (0.000<0.05), diastolic dengan menggunkaan uji wilcoxon rank test, diperoleh hasil signifikansi (pvalue) sebesar 0.000 (0.000<0.05), dan nadi dengan menggunkaan uji paired sample T- test, diperoleh hasil signifikansi (pvalue) sebesar 0.000 (0.000<0.05). Sedangkan hasil pengujian laryngeal mask airway (LMA) pada tekanan darah sistolik, dengan menggunakaan uji paired sample t-test, diperoleh hasil signifikansi (pvalue) sebesar 0.000 (0.000<0.05), diastolik dengan menggunkaan uji wilcoxon rank test, diperoleh hasil signifikansi (pvalue) sebesar 0.000 (0.000<0.05), dan nadi, dengan menggunkaan uji paired sample t-test, diperoleh hasil signifikansi (pvalue) sebesar 0.000 (0.000<0.05). Saran dari peneliiti harapannya, dapat dijadikan sebagai rujukan dalam memberikan asuhan kepenataan anestesi pada tindakan anestesi umum sebelum dan setelah Intubasi Endotrakeal Tube (ETT) dan Laryngeal Mask Airway (LMA). Dengan demikian lonjakan hemodinamik dapat diminimalisir.
Kata Kunci : Endotrakeal tube (ETT), Laryngeal Mask Airway (LMA), Tekanan Darah, Nadi
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | E Anestesiologi |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Anestesiologi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 25 Sep 2025 07:00 |
| Last Modified: | 25 Sep 2025 07:00 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/632 |
