Profil Tingkat Keterampilan Klinis Penata Anestesi Jawa Barat Berdasarkan Piramida Miller pada Pra, Intra dan Pasca Anestesi

Penata anestesi merupakan tenaga kesehatan yang memiliki wewenang untuk melaksanakan asuhan kepenataan anestesi yang kompetensi intinya terdiri dari asuhan kepenataan praanestesi, intraanestesi dan pascaanestesi. Seluruh kompetensi penata anestesi di Indonesia tencantum di dalam KMK no 722 tahun 2020. Tolak ukur yang digunakan untuk menentukan tingkatan kompetensi penata anestesi adalah menggunakan Piramida Miller. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil tingkat keterampilan klinis penata anestesi Jawa Barat berdasarkan Piramida Miller pada pra, intra dan pasca anestesi. Provinsi Jawa Barat dipilih sebagai tempat penelitian, karena mempunyai jumlah penata anestesi terbanyak di Indonesia, sebanyak 744 orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan menggunakan google form. Penelitian ini menggunakan analisis univariat. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah 97 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kompetensi pra, intra dan pasca anestesi dalam keterampilan klinis penata anestesi, didapatkan tingkat kesesuaian yang sangat beragam. Tindakan dengan tingkat kesesuaian tinggi terdapat pada fase pasca anestesi yaitu tindakan dalam manajemen nyeri pascaanestesi regional epidural sebanyak 55 orang sebesar (56.7%). Tindakan dengan tingkat kesesuaian sangat rendah terdapat pada fase intra anestesi yaitu tindakan monitoring tanda vital sebanyak 5 orang sebesar (5.2%). Peneliti menyarankan untuk organisasi profesi IPAI dapat mengadakan pelatihan ataupun In House training serta pembinaan yang berkaitan dengan ketidaksesuaian Tingkat keterampilan klinis penata anestesi dalam keseharian dengan tingkat keterampilan yang tercantum dalam KMK No 722 tahun 2020.

Kata Kunci: Penata Anestesi, Keterampilan Klinis, Kompetensi