Evaluasi Penggunaan Obat Antidiabetetik pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Komplikasi di Salah Satu Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung

Diabetes Mellitus adalah penyakit kronis dengan gangguan metabolik ditandai dengan adanya peningkatan kadar glukosa darah di atas normal. Indonesia menempati peringkat ke-6 dalam jumlah kasus DM terbanyak dengan 10,3 juta penderita pada tahun 2021 dan akan terus meningkat di Indonesia, kasus diabetes rata-rata memiliki rentang usia mulai 20-79 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat dan kerasionalitas penggunaan obat yang meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan potensi interaksi. Obat antidiabetik pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan komplikasi hipertensi dan dislipidemia disalah satu Rumah Sakit Pemerintahan di Kota Bandung. Rancangan
penelitian yang digunakan yaitu menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif retrospektif untuk menentukan adanya penggunaan obat pada penderita diabetes mellitus dengan komplikasi hipertensi dan dislipidemia. Hasil penelitian menunjukkan disalah satu Rumah Sakit Pemerintah Kota Bandung pasien paling banyak menerima obat antidiabetik pada pasien DMT2 dengan komplikasi hipertensi dan dislipidemia. Dari 51 pasien penderita DMT2 dengan komplikasi hipertensi dan dislipidemia adalah perempuan sebanyak 71% dibandingkan, laki laki sebanyak 29%. Penggunaan terapi tunggal lebih banyak dibandingkan terapi
kombinasi, pada terapi tunggal dengan jumlah persentase 59% dan pada terapi kombinasi sebanyak 41%, obat yang diberikan sesuai indikasi yaitu 100%, tepat obat 100% dan dosis yang diberikan dengan tepat yaitu 94,12% dan yang tidak tepat
5,88%. Untuk potensi interaksi obat terdapat 50 kasus dengan persentase 98,04% berinteraksi dan terdapat 1 kasus dengan persentase 1,96% yang tidak berinteraksi.

Kata kunci: Diabetes melitus, Hipertensi, Dislipidemia, Studi penggunaan obat