Evaluasi Penggunaan Obat Gliclazide pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Drajat Prawiranegara Kota serang

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Diabetes mellitus (DM) saat ini menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Menurut data RISKESDAS Provinsi Banten tahun 2018, sebanyak 23.262 orang dari segala usia didiagnosis dokter menderita diabetes melitus, dan 1,82% penduduk di wilayah Kota Serang didiagnosis menderita diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan obat antidiabetes pada pasien diabetes mellitus tipe 2 terkait penggunaan obat gliclazide yang sudah sesuai kriteria penggunaan obat dengan unsur ketepatan dosis dan frekuensi penggunaan obat.
Hasil yang didapatkan yaitu pasien rawat jalan yang menerima obat gliclazide pada poli penyakit dalam sebanyak 123 terhitung selama 6 bulan yang terdiri dari pasien berjenis kelamin perempuan 88 resep (72%) dan pasien berjenis kelamin laki-laki 35 resep (28%), pada kelompok usia 51 - 60 tahun, yang terdiri dari 44 orang, memiliki persentase 35,78%.
Pengobatan DM Tipe 2 di instalasi rawat jalan RSUD dr.Dradjat Prawiranegara Kota Serang sudah tepat dosis dengan persentase 100% yang sudah disesuaikan dengan kriteria penggunaan obat PERKENI tahun 2019. Hasil ketepatan frekuensi sebanyak 123 pasien (100%) dengan penggunaannya yaitu 1-2 kali sehari 1 tablet sebelum makan. Pada hasil potensi interaksi obat tidak ditemukan adanya interaksi antara kombinasi gliclazide + metformin dan gliclazide +
insulin. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pada ketepatan dosis dan ketepatan frekuensi yaitu 100% yang sudah sesuai dengan aturan pemakaian obat yang
mengacu dengan PERKENI 2019.

Kata kunci: diabetes mellitus, PERKENI, gliclazide