Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini dan Prematuritas dengan Kejadian Sepsis Neonatorum di Rumah Sakit Al Islam Bandung

Sepsis neonatorum merupakan sindrom klinis penyakit sistemik disertai bakteremia pada bayi pada bulan pertama kehidupan. Sepsis neonatorum memiliki case fatality rate yang tinggi. Faktor risiko sepsis neonatorum adalah kelahiran prematur (usia kehamilan <37 minggu), Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Ketuban Pecah Dini (KPD), korioamnionitis, cairan ketuban berbau, infeksi saluran kemih ibu, demam intrapartum ibu (38℃) dan asfiksia bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketuban pecah dini dan prematuritas dengan kejadian sepsis neonatorum di Rumah Sakit Al Islam Bandung. Metode penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi
sebanyak 481 responden teknik sampling menggunakan consecutive sampling didapatkan sampel sebanyak 219 responden. Data diperoleh dari rekam medis pasien Rumah Sakit Al Islam Bandung. Analisis menggunakan chi-square. Hasil didapatkan KPD sebanyak 152 responden (69,7%), prematuritas sebanyak 114 responden (52,3%), dan sepsis neonatorum sebanyak 137 responden (62,8%). Hasil analisis statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini disebabkan karena ketuban pecah dini dapat meningkatkan komplikasi kehamilan pada ibu maupun bayi terutama infeksi serta kekebalan sistem humoral dan selular yang kurang dan pembentukan sistem imun pada bayi prematur juga kurang sempurna dan mengakibatkan bayi prematur akan lebih mudah mengalami sepsis. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara ketuban pecah dini dan prematuritas dengan kejadian sepsis neonatorum.

Kata Kunci : Ketuban Pecah Dini, Prematuritas, Sepsis Neonatorum