Evaluasi Penggunaan Obat Antibiotik pada Pasien Rawat Inap Pneumonia Pasca Covid-19 RSUD Kabupaten Subang

Angka kematian akibat pneumonia secara global mencapai sekitar 2,56 juta orang pada tahun 2017. Data Riskesdas tahun 2018 di Indonesia mencatat adanya peningkatan prevalensi pneumonia pada seluruh kelompok usia, dari 1,6% pada tahun 2013 menjadi 2,0% pada tahun 2018. Terdapat fenomena long COVID-19 dimana, 75% pasien gagal mendapatkan kembali kesehatan normal setelah pulih dari COVID-19. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pola penggunaan antibiotik
dan mengevaluasi penggunaannya dengan meninjau kesesuaian indikasi, dosis, dan lama terapi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif non-eksperimental dengan pendekatan retrospektif dari data rekam medik pasien periode Oktober
Desember 2023 dengan analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan dari 89 pasien yang diteliti berdasarkan jenis kelamin, pasien terbanyak adalah laki-laki 51,7%, berdasarkan kategori usia, pasien terbanyak adalah terkategori manula 29,2%, chepalosporin adalah golongan antibiotik yang paling banyak digunakan, ceftriaxone injeksi, cefixime tablet, dan
cefixime kapsul paling banyak diberikan. Pola pemberian obat terbentuk kedalam terapi selama rawat inap dan terapi pulang, hasil evaluasi penggunaan obat di
RSUD kabupaten Subang berdasarkan kesesuaian indikasi, dosis, dan lama terapi dinyatakan sudah rasional.

Kata kunci: Pneumonia, COVID-19, antibiotik