Aktivitas Antidiabetes Fraksi Etil Asetat Ekstrak Etanol Dau Binahong (Anredera cordif ( Ten ) Steenis ) pada Tikus Yang diinduksi Streptozotocin

Diabetes Melitus merupakan kondisi kronis yang terjadi ketika glukosa dalam darah meningkat karena tubuh tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup
atau tidak dapat memanfaatkan insulin secara efektif. Indonesia menempati peringkat ke-5 dalam jumlah kasus DM terbanyak dengan 19,5 juta penderita pada
tahun 2021, yang diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045. Salah satu tanaman yang di duga mempunya aktivitas antidiabetes yaitu daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis). Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas, efektifitas dosis dan hispatologi pankreas dari fraksi etil asetat ekstrak
etanol daun binahong pada model tikus diabetes. Rancangan yang digunakan adalah pre and post test control grup desain menggunakan 30 ekor tikus yang terbagi menjadi 5 kelompok perlakuan antara lain kelompok normal (Na-CMC 0,5%),
kelompok sakit (Induksi sterptozotocin 35 mg/KgBB), kelompok pembanding (Glibenklamid), Kelompok uji 1 (Fraksi etil asetat daun binahong 100 mg/KgBB), kelompok uji 2 (Fraksi etil asetat daun binahong 150 mg/KgBB). Tikus dibuat
dalam keadaan diabet dengan diberi induksi streptozotocin selama 3 hari kemudian dilakukan terapi pengobatan selama 28 hari. Kadar gula darah diukur dengan
metode point of care testing (POCT) menggunakan glukometer. Hasil penelitian menunjukan fraksi etil asetat ekstrak etanol daun binahong memiliki aktivitas sebagai antidiabetes, efektif dan dapat memperbaiki jumlah sel beta pada dosis 100 mg/KgBB.

Kata Kunci: Diabetes Melitus, Induksi Streptozotocin, Kadar Gula Darah,
Binahong