Hubungan Stigma dan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Minum Obat pada Keluarga yang Memiliki Pasien Gangguan Jiwa di Klinik Nur Ilahi Kota Bandung

Gangguan jiwa saat ini menjadi salah suatu permasalah global yang cenderung terus meningkat sehingga perlu penanganan yang tepat. Berdasarkan data Riskesdas (2018) penderita gangguan jiwa pada penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas terdapat 6,1% yang menderita depresi, dan terdapat 9,8% menderita gangguan mental emosional. Kendala dalam mengobati pasien gangguan jiwa adalah tidak teratur dalam meminum obat. Faktor penyebab pasien berulang masuk RS akibat keluarga kurang mendukung pengobatan sehingga penderita
tidak minum obat secara teratur, hal ini karena kurangnya pengetahuan, dukungan dan adanya stigma keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stigma dan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada keluarga yang
memiliki pasien gangguan jiwa di Klinik Nurilahi. Motode : penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional. Penelitian dilakukan di Klinik Nurilahi dengan jumlah
populasi 1000 & jumlah sampel 286 responden, menggunakan teknik Purposive Sampling dan berdasarkan perhitungan rumus slovin. Alat ukur menggunakan lembar kuesioner, analisis dalam penelitian ini univariat menggunakan distribusi
frekuensi, dan bivariat menggunakan uji rank spearman. Hasil Penelitian :stigma keluarga dengan nilai sedang yaitu 161 responden (56,3%), dukungan keluarga dengan nilai kurang yaitu 266 responden (93,0%), kepatuhan minum obat dengan nilai rendah yaitu 28 responden (98,6%), hubungan stigma dengan kepatuhan minum obat menunjukan nilai p-value yaitu 0,449>0.05 / tidak terdapat hubungan, dan hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum menunjukan nilai p-value 0.000<0.05 / terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada keluarga yang memiliki pasien di Klinik Nurilahi Kota Bandung. Saran : Diharapkan ada kelanjutan intervensi dalam penelitian ini bagi stigma dan dukungan keluarga pada kepatuhan minum obat agar dapat meningkatkan kepatuhan minum obat.

Kata Kunci : Gangguan Jiwa, Dukungan Keluarga, Kepatuhan Minum, Stigma
Obat