Asuhan Keperawatan Pada Anak Bronkopneumonia dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Di RSU dr.Slamet Garut

Latar Belakang: Bronkopneumonia menjadi penyebab kematian kedua setelah diare pada balita. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, perkiraan angka bronkopneumonia pada balita menurut provinsi menempati urutan ke-7 di Indonesia, khususnya Jawa Barat, dengan angka 4,62 % (Kemenkes, 2018). Di RSU DR Slamet Garut Bronkopneumonia menjadi urutan ke 4 dalam 10 besar penyakit di ruang rawat inap anak dengan jumlah kasus sebanyak 598 kasus. Penanganan yang dilakukan pada penderita Bronkopneumonia dapat diberikan seperti pemberian imunisasi (DPT), pemberian ASI eksklusif, menghindari asap rokok, dan perbaikan lingkungan hidup (Sinaga, 2018). Untuk itu peneliti tertarik mengangkat kasus dengan tujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pada klien dengan Bronkopneumonia . Metode: Metode penelitian yang dilakukan adalah Studi kasus bertujuan untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan klien Bronkopneumonia
dengan bersihan jalan nafas tidak efektif. Subjek penelitian yang digunakan adalah dengan dua klien yang memiliki masalah keperawatan dan diagnosa medis yang sama yaitu pasien Bronkopneumonia dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif. Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x24 jam dengan pemberian intervensi keperawatan yaitu fisioterapi dada, masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif pada klien 1 teratasi pada hari kedua sedangkan pada klien 2 hari kedua masalah dapat teratasi . Diskusi: Pasien dengan masalah keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif yang diberikan intervensi Fisioterapi Dada tidak selalu memiliki respon yang sama, respon setiap pasien dipengaruhi oleh kondisi atau status kesehatan ketika dilapangan. Sehingga
perawat harus melakukan asuhan keperawatan yang komprehensif yang bertujuan untuk menangani masalah keperawatan dengan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif.

Kata Kunci : Anak, Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif, Bronkopneumonia