Laporan Kajian Resep Pasien TB Paru secara Administrasi dan Farmasetik di Rumah Sakit X Kota Tasikmalaya Periode Desember 2021–Februari 2022

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang jaringan paru dan menular melalui droplet saat penderita batuk atau bersin, yang dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik, meskipun pada dasarnya penyakit ini dapat disembuhkan dan dicegah dengan pengobatan yang tepat dan teratur, di mana terapi TB paru memerlukan waktu relatif lama dengan penggunaan antibiotik setiap hari selama minimal enam bulan tanpa putus. Penyakit TB paru masih menjadi penyebab kematian utama pada kelompok penyakit infeksi di Indonesia dengan estimasi sekitar 61.000 kematian per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan resep pasien TB paru secara administratif dan farmasetik di Rumah Sakit X Kota Tasikmalaya periode Desember 2021–Februari 2022 menggunakan metode analisis retrospektif terhadap 76 lembar resep. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek administrasi, komponen yang tercantum lengkap meliputi nama pasien, umur pasien, dan alamat dokter (100%), sedangkan pencantuman jenis kelamin dan berat badan pasien masing-masing sebesar 49%, tinggi badan 33%, nama dokter 75%, nomor SIP dokter 67%, paraf dokter 97%, tanggal penulisan resep 87%, serta ruangan/unit asal resep 32%. Pada aspek farmasetik, resep yang tidak sesuai mencapai 51% dan resep yang sesuai sebesar 46%. Temuan ini menunjukkan bahwa ketidaklengkapan dan kesalahan penulisan resep masih sering terjadi dalam praktik sehari-hari, khususnya terkait data pasien, yang berpotensi menimbulkan hambatan dalam pelayanan resep dan meningkatkan risiko medication error.

Kata kunci: resep, TB paru, analisis retrospektif