Gambaran Penyimpanan Obat di Apotek K-24 Kiaracondong

Ketersediaan dan penyimpanan perbekalan farmasi, khususnya obat, merupakan bagian penting dalam pelayanan kefarmasian karena kesalahan dalam prosedur penyimpanan dapat menyebabkan penurunan mutu obat, mempercepat kerusakan, serta meningkatkan risiko tidak terdeteksinya obat kedaluwarsa yang berdampak pada kualitas pelayanan kefarmasian di apotek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesesuaian sistem penyimpanan obat di Apotek K-24 Kiaracondong dengan standar yang berlaku. Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan metode observasional deskriptif, di mana penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap kegiatan penyimpanan obat yang sedang berlangsung. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kondisi penyimpanan obat di apotek dengan petunjuk teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek sesuai Permenkes Nomor 73 Tahun 2016. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel checklist dan dihitung dalam bentuk persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian penyimpanan obat di Apotek K-24 Kiaracondong sebesar 78,98%, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem penyimpanan obat belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan standar pelayanan kefarmasian di apotek, dengan empat variabel penyimpanan sebesar 21,05% masih belum memenuhi spesifikasi yang ditetapkan.

Kata kunci: apotek, penyimpanan obat, lembar checklist