Uji Aktivitas Esktrak dan Fraksi Daun Sengkubak (Pycnarhenna caauliflora Diels.) sebagai Antifungsi Terhadap Pertumbuhan Candida albicans

Penyakit yang disebabkan oleh jamur seringkali menjadi hal yang sangat umum terjadi tanpa terkecuali di negara tropis seperti Indonesia. Salah satunya adalah Penyakit Kandidiasis yang merupakan infeksi jamur terhadap kulit atau selaput
lender. Kandidiasis disebabkan oleh jamur yang dikenal dengan nama Candida albicans. Tentu saja perlu upaya pengendalian untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh jamur seperti dilakukannya pengujian berbagai macam tumbuhan dari alam yang mempunyai indikasi sebagai antijamur. Hal ini yang menjadi dasar dilakukannya penelitian terkait bahan alam menggunakan simplisia yang
Sengkubak (Pycnarhenna cauliflora Diels.) Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah senyawa yang terdapat didalam Daun Sengkubak memiliki aktivitas yang efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur. Sampel daun diekstraksi dengan
metode maserasi dan dibuat tiga fraksi yang menjadi tambahan sampel untuk pengujian. Jamur yang digunakan pada penelitian ini adalah jamur Candida albicans yang telah dibuat suspensinya dan pengujian antijamur menggunakan metode difusi cakram kertas dengan pengenceran 4 konsentrasi masing-masing dari 4 sampel yaitu 10.000, 15.000, 20.000, 25.000 ppm. Dilakukan juga KLT Bioautografi untuk
memantau senyawa metabolit sekunder mana dari sampel yang memiliki efektifitas sebagai antijamur. Setelah dilakukan pengujian, dari 4 sampel (Ekstrak dan Fraksi),
didapatkan sampel yang memiliki aktivitas sebagai antijamur adalah Ekstrak Daun Sengkubak. Hal ini ditandai dengan terdapatnya zona bening dari keempat konsentrasi yang diujikan dimana konsentrasi terbaik berada pada dengan 10.000 ppm dengan luas zona bening sebesar 1,05 cm. Sedangkan tidak terdapatnya zona bening pada cawan petri saat dilakukan pengamatan mengenai hasil KLT Bioautografi.

Kata Kunci : Kandidiasis, Daun Sengkubak (Pycnarhenna cauliflora Diels.), Antijamur, Candida albicans