Haryanti, Linda Eka (2022) Studi Penggunaan Obat Antiplatelet pada Pasien Stroke Iskemik di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (10kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (79kB)
pernyataan.pdf - Published Version
Download (282kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (6kB)
isi.pdf - Published Version
Download (356kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (104kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (233kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (343kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (353kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (263kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only
Download (583kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (333kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (343kB)
lampiran.pdf - Published Version
Download (676kB)
Abstract
Stroke iskemik terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah oleh trombus atau embolus yang menyebabkan terjadinya iskemia pada jaringan di area yang terdampak. Terapi utama pada stroke iskemik bertujuan untuk mencegah pembentukan trombus lebih lanjut, salah satunya melalui penggunaan obat antiplatelet yang bekerja dengan menghambat agregasi trombosit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antiplatelet pada pasien stroke iskemik di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif tanpa pemberian perlakuan pada subjek penelitian, dengan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif melalui telaah rekam medis dan data farmasi pasien stroke iskemik yang mendapatkan terapi antiplatelet pada periode September–November 2021. Sampel penelitian terdiri dari 90 pasien stroke iskemik yang menerima terapi antiplatelet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan (53,33%) dengan rentang usia terbanyak 45–64 tahun (66,67%). Jenis antiplatelet yang paling banyak digunakan adalah asetosal sebesar 48,89%, diikuti oleh klopidogrel. Diagnosis sekunder yang paling sering ditemukan adalah hipertensi sebesar 48,89%. Sebagian besar pasien memiliki status kepesertaan BPJS (92,22%) dan lama rawat inap terbanyak berada pada rentang 5–8 hari (54,44%). Hasil penelitian ini memberikan gambaran pola penggunaan obat antiplatelet pada pasien stroke iskemik di RSUD Kota Bandung dan dapat menjadi bahan evaluasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Kata kunci: antiplatelet, stroke iskemik, asetosal, klopidogrel.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 29 Dec 2025 08:48 |
| Last Modified: | 29 Dec 2025 08:48 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2984 |
