Distribusi Spasial dan Hubungan Faktor Lingkungan dengan Jentik Nyamuk AedesbAegyptidi Kelurahan Cipadung Kulon Kota Bandung Tahun 2024

Kelurahan Cipadung Kulon merupakan salah satu Kelurahan dengan kasus Demam Berdarah Dengue yang cukup tinggi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Panghegar yaitu sebanyak 21 kasus yang didominasi oleh usia anak-anak, tingginya kasus Demam Berdarah Dengue tidak terlepas dari keberadaan jentik nyamuk dan faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi spasial dan hubungan faktor lingkungan dengan jentik nyamuk aedes aegypti di Kelurahan Cipadung Kulon Kota Bandung Tahun 2024. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu menggunakan penelitian kuantitaif, survei analitik dengan desain cross sectional dan pendekatan spasial. Penentuan sampel menggunakan teknik proportional random
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 95 rumah. Instrumen pengumpulan data dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Diperoleh hasil Uji Chi Square (P>0,05), terdapat
hubungan antara suhu udara (P Value = 0,038; POR = 2,834 (1,153-6,964)) dan pH air (P Value = 0,000; POR = 7,726 (2,988-19.981)) dengan keberadaan jentik nyamuk aedes
aegypti di Kelurahan Cipadung Kulon Kota Bandung Tahun 2024. Analisis spasial menunjukan bahwa RW 2 merupakan RW paling tinggi ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti di Kelurahan Cipadung Kulon. Diharapkan masyarakat dapat menguras tempat penampungan air minimal seminggu sekali, sering membuka jendela dan melakukan filtrasi air agar tidak mendukung perkembangbiakan jentik nyamuk.

Kata Kunci : Analisis spasial, Jentik Nyamuk Aedes Aegypti, Suhu udara, pH air