Gambaran Pengkajian Resep Administrasi dan Farmasetik Obat Antidiare di Salah Satu Apotek Kota Bandung

Skrining resep merupakan proses pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep yang bertujuan untuk mencegah terjadinya medication error. Skrining resep meliputi pengkajian aspek administrasi dan farmasetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelengkapan pengkajian resep obat antidiare generik dan generik bermerek di salah satu apotek di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Sumber data diperoleh dari resep pasien periode Januari–Mei 2020. Hasil penelitian pada pengkajian administrasi menunjukkan bahwa kelengkapan nama pasien, nama dokter, dan alamat dokter mencapai 100%. Kelengkapan tanggal penulisan resep sebesar 99,13%, tanda R/ sebesar 78,26%, paraf dokter 90,43%, alamat pasien 66,09%, umur pasien 96,52%, dan berat badan 12,17%, sedangkan kelengkapan SIP dokter dan jenis kelamin pasien sebesar 0%. Pada pengkajian farmasetik, kelengkapan nama obat, jumlah obat, dan aturan pakai mencapai 100%, sedangkan kelengkapan kekuatan sediaan sebesar 18,26%, bentuk sediaan 84,35%, dan stabilitas obat 0%. Obat antidiare yang paling banyak diresepkan adalah obat generik bermerek Molagit sebesar 37,49%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengkajian resep administrasi dan farmasetik obat antidiare di apotek tersebut belum sepenuhnya memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Kata kunci: skrining resep; pengkajian administrasi; pengkajian farmasetik; generik; generik bermerek.