Hernawati, Erna (2020) Gambaran Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang. Diploma thesis, Universitas Bhakti Kencana.
cover.pdf - Published Version
Download (109kB)
pengesahan.pdf - Published Version
Download (147kB)
pengantar.pdf - Published Version
Download (107kB)
isi.pdf - Published Version
Download (114kB)
abstrak.pdf - Published Version
Download (109kB)
bab_1.pdf - Published Version
Download (109kB)
bab_2.pdf - Published Version
Download (262kB)
bab_3.pdf - Published Version
Download (106kB)
bab_4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (109kB)
bab_5.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (276kB)
bab_6.pdf - Published Version
Download (112kB)
pustaka.pdf - Published Version
Download (109kB)
lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik di atas 90 mmHg. Pada pasien hemodialisa, pengobatan hipertensi dapat diberikan dalam bentuk terapi tunggal maupun terapi kombinasi sesuai dengan kondisi klinis pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sumedang periode Maret, April, dan Mei 2020. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan retrospektif, yaitu pengumpulan data dilakukan berdasarkan data dan aktivitas pelayanan yang telah berlangsung. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 3.836 pasien. Berdasarkan jenis kelamin, pasien hipertensi terdiri dari perempuan sebanyak 1.480 orang (38,58%) dan laki-laki sebanyak 2.356 orang (61,42%). Berdasarkan kelompok usia, pasien terbanyak berada pada usia dewasa 20–60 tahun sebanyak 2.528 orang (65,90%), diikuti lanjut usia >60 tahun sebanyak 1.044 orang (33,63%), dan remaja 11–19 tahun sebanyak 18 orang (0,47%). Kombinasi obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan angiotensin II receptor blocker (ARB) dengan antagonis kalsium (calcium channel blocker) sebanyak 577 pasien (16,07%). Sementara itu, terapi tunggal antihipertensi yang digunakan meliputi candesartan sebanyak 3.549 pasien (98,86%), amlodipin 832 pasien (23,18%), furosemid 645 pasien (17,97%), bisoprolol 550 pasien (15,32%), klonidin 190 pasien (5,29%), dan hidroklorotiazid sebanyak 6 pasien (0,17%).
Kata kunci: hipertensi; penyakit ginjal kronik; hemodialisa.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BE Farmakologi dan Farmasi Klinik |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > D3 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 23 Dec 2025 02:14 |
| Last Modified: | 23 Dec 2025 02:14 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2690 |
