Monitoring dan Evaluasi Penyimpanan Obat Bersuhu Dingin di Instalasi Farmasi Pusat Rumah Sakit Santo Yusup Bandung

Penyimpanan produk farmasi merupakan salah satu tahapan penting dalam menjaga kualitas produk agar tetap memenuhi persyaratan hingga sampai ke tangan konsumen. Berbagai faktor dapat memengaruhi kondisi penyimpanan, antara lain suhu, kelembapan, kebersihan, pencahayaan, ventilasi atau kualitas udara, serta adanya segregasi atau pemisahan produk. Faktor yang paling dominan dalam memengaruhi kualitas material dan produk selama penyimpanan adalah suhu. Suhu penyimpanan yang tidak sesuai dapat menyebabkan kerusakan material atau produk, sehingga produk farmasi harus disimpan pada suhu yang tepat serta dilakukan pengendalian atau monitoring suhu secara berkala agar ketidaksesuaian dapat segera ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi terkait suhu penyimpanan produk farmasi dalam rangka menjamin kualitas produk. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi partisipasi pasif. Penelitian dilaksanakan di Instalasi Farmasi Pusat Rumah Sakit Santo Yusup Bandung pada periode 1 Maret hingga 30 April 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan obat bersuhu dingin di Instalasi Farmasi Pusat Rumah Sakit Santo Yusup Bandung telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) tahun 2019. Indikator operasional penerimaan menunjukkan kesesuaian sebesar 75%, indikator operasional penyimpanan sebesar 87,5%, indikator suhu tempat penyimpanan sebesar 100%, serta indikator suhu penyimpanan obat bersuhu dingin berdasarkan rekomendasi pabrik pembuat sebesar 91,42%.
Kata kunci : Obat bersuhu dingin, pengelolaan, penyimpanan