Evaluasi Penanganan Obat Mendekati Kedaluwarsa di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Swasta di Bandung Periode Januari–Maret Tahun 2020

Pengaturan standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian, menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian, serta melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien. Pengendalian persediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dapat dilakukan melalui evaluasi persediaan obat yang jarang digunakan (slow moving) atau tidak digunakan selama tiga bulan berturut-turut (stuck moving), serta pelaksanaan stock opname secara berkala sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016. Upaya tersebut dilakukan untuk menjamin kualitas obat yang diberikan kepada pasien serta meminimalkan kerugian rumah sakit akibat obat yang kedaluwarsa atau rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan obat yang mendekati masa kedaluwarsa dan mengetahui persentase penurunan jumlah item obat mendekati kedaluwarsa setiap bulan di Instalasi Farmasi rumah sakit swasta di Bandung pada periode Januari hingga Maret 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif dengan teknik pengambilan data secara retrospektif berdasarkan laporan seluruh obat yang mendekati masa kedaluwarsa pada periode Januari hingga Maret 2020. Hasil kajian menunjukkan bahwa salah satu upaya efektif dalam meminimalkan jumlah obat kedaluwarsa adalah melalui identifikasi obat mendekati masa kedaluwarsa oleh petugas farmasi dengan melakukan pengecekan tanggal kedaluwarsa secara rutin setiap bulan, penyusunan laporan obat dengan masa kedaluwarsa enam bulan ke depan, serta pelaksanaan tindak lanjut yang sesuai.
Kata kunci: Penanganan obat kedaluwarsa, upaya meminimalkan obat kedaluwarsa, menjamin kualitas obat.