Hubungan Health Locus Of Control dengan Kepatuhan Minum Obat pada Pekerja dengan Tuberkulosis di RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat

Penderita tuberkulosis penting untuk mematuhi serangkaian pengobatan yang harus dijalani sesuai dengan petunjuk profesional kesehatan. Pengobatan tersebut harus berjalan enam sampai sembilan bulan, sehingga kejenuhan dapat muncul kapan saja. Apabila penderita tidak patuh minum obat maka akan menyebabkan multi drug resistensi, oleh karena itu untuk menghindari hal tersebut dibutuhkan keyakinan untuk mengendalikan diri akan kesehatannya dari penderita tuberkulosis tersebut. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis hubungan health locus of control dengan kepatuhan minum obat pada pekerja dengan tuberkulosis di RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah study korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh pasien tuberkulosis yang berobat ke klinik DOTS RSUD Kesehatan Kerja Provinisi Jawa Barat, dengan jumlah sampel adalah 79 responden yang diambil dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki health locus of control negatif dan sebagian besar responen tidak patuh minum obat, hasil uji chi-square terdapat hubungan health locus of control dengan kepatuhan minum obat pada pekerja dengan tuberkulosis di RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat, dengan P Value = 0,000 < 0,05. Disarankan perawat melakukan konseling secara berkala agar pasien dapat mempertahankan powerfull ather health locus of control sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi untuk sembuh dan mengusir kejenuhan pasien yang harus meminum obat dalam jangka waktu lama.

Kata kunci: health locus of control, HLOC, kepatuhan minum obat, tuberkulosis.
Sumber: 1 4 Buku, 7 Jurnal (tahun 201 2-2020)