Hubungan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) dengan Kejadian Stunting pada Balita: A Literature Review

World Health Organization (WHO) 2018, stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat angka pravelensinya 20%. mengalami penurunan tahun sebelumnya, pravelensi stunting di Indonesia tinggi dibandingkan dengan Negaranegara tetangga seperti Malaysia 17%, Vietnam 23%, dan Thailand 16%. provinsi jawa barat tahun 2017 ditemukan 29,9% stunting pada usia 0-59 bulan, pertumbuhan BBLR terganggu keadaan berlanjut pemberian makanan mencukupi sehingga mengalami infeksi perawatan kesehatan menyebabkan anak stunting. Tujuan literature review adalah mengetahui Hubungan BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jenis penelitian yang digunakan adalah literature review. Populasi dalam penelitian yaitu 88 jurnal didapatkan melalui database Google Scholar sebanyak 50 jurnal, Pubmed sebanyak 20 jurnal, dan Microsoft Academic 18 jurnal.
Metode pengambilan sampel ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, hasil skoring menggunakan nilai rekomendasi JBI Grade A dan Grade B. Hasil penelitian berdasarkan dari 4 kategori didapatkan 5 jurnal memiliki rekomendasi kuat dengan nilai Grade A. Analisis berdasarkan variabel Stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak balita. BBLR merupakan neonatus lahir berat badan kurang dari normal (2500 gram). Balita menginjak usia diatas satu-lima tahun. Kesimpulan dari 5 jurnal terdapat hubungan signifikan antara hubungan BBLR (bayi berat lahir rendah) dengan kejadian stunting. Saran bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan informasi tambahan dan sebagai bahan referensi.

Kata Kunci : Balita, BBLR, Stunting

Daftar Pustaka : Buku : 5 (2010-2020), Jurnal : 17 (2010-2020), Web : 4 (2010-2020)