Isni Amrillah, Rama (2025) Gambaran Tekanan Darah Saat Intubasi Endotracheal pada Pasien Hipertensi Dengan General Anestesi di Ruang Instalasi Bedah Sentral RSD Gunung Jati. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (248kB)
Halaman Pengesahan.pdf - Published Version
Download (330kB)
Halaman Pengujian.pdf - Published Version
Download (193kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (184kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (181kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (274kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (294kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (287kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (625kB)
Bab 3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Download (537kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (203kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (257kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Anestesi adalah tindakan yang dilakukan sebelum dimulainya operasi untuk mengurangi rasa sakit yang dapat terjadi selama proses pembedahan. intubasi endotrakeal pada pasien dengan anestesi umum dapat menyebabkan perubahan respons hemodinamik yang berbahaya, terutama bagi pasien hipertensi. Di RSD Gunung Jati ditemukan 2 dari 6 pasien memiliki riwayat hipertensi dengan tindakan intubasi endotrakeal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi klasifikasi hipertensi dan perubahan tekanan darah pada tindakan intubasi endotrakeal. Penelitian kuantitatif deskriptif observasional ini menggunakan teknik stratified random sampling dengan 46 pasien hipertensi yang menjalani intubasi endotrakeal sebagai sampel. Data dikumpulkan melalui observasi langsung menggunakan lembar observasi yang sudah dilakukan expert judgement. Penelitian ini telah mendapat persetujuan etik dari RSD Gunung Jati Kota Cirebon (No.000.9.2/432-BANG). Hasil menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki klasifikasi Mallampati I (71.7%) dan mengonsumsi obat antihipertensi (63%). Distribusi klasifikasi hipertensi meliputi pre hipertensi (21.7%), Derajat I (67.3%), dan Hipertensi derajat II (10.8%). Ditemukan penurunan tekanan darah setelah intubasi yang diindikasikan oleh pengaruh obat anestesi, diikuti oleh peningkatan tekanan darah kembali setelah ekstubasi. Peningkatan ini disebabkan oleh stimulasi saluran napas atas saat ekstubasi yang memicu pelepasan katekolamin. Klasifikasi hipertensi mempengaruhi respon tekanan darah pasien terhadap tindakan intubasi dan ekstubasi yang cenderung mengalami fluktuasi tekanan darah yang lebih signifikan disebabkan manipulasi jalan nafas akibat tindakan intubasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan, dalam pelayanan anestesi
Kata kunci : intubasi endotrakeal, hipertensi, hemodinamik, tekanan darah
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | E Anestesiologi |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Anestesiologi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 14 Dec 2025 15:17 |
| Last Modified: | 14 Dec 2025 15:17 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2456 |
