Efektifitas Penatalaksanaan Non Farmakologis Pada Manajemen Nyeri Pasien Pasca Kuretase di RSD Gunung Jati Cirebon

Nyeri pasca-kuretase merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang dapat disebabkan oleh kerusakan jaringan atau berpotensi menimbulkan kerusakan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penatalaksanaan non-farmakologis melalui teknik relaksasi napas dalam dalam pendekatan manajemen nyeri multiomodal pada pasien pasca-kuretase di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati Cirebon. Metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan pra-eksperimental dan desain one group protes an post-test. Sampel penelitian terdiri atas pasien dengan skala nyeri sedang (4–6) yang diberikan intervensi berupa teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 20 pasien. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor nyeri sebelum intervensi sebesar 2,95, yang kemudian menurun menjadi 1,00 setelah intervensi; Uji statistik Wilcoxon Signed-Rank Test menghasilkan nilai Z = -4.056 dengan tingkat signifikansi p = 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan adanya penurunan tingkat nyeri yang signifikan setelah intervensi dilakukan. Saran penelitian ini adalah agar teknik relaksasi napas dalam digunakan sebagai salah satu intervensi non farmakologis di RSD Gunung Jati Cirebon untuk mendukung kenyamanan dan mempercepat pemulihan pasien, khususnya dalam manajemen nyeri pasca tindakan kuretase.

Kata Kunci: Nyeri pasca-kuretase; Teknik Relaksasi Napas Dalam; Manajemen Nyeri; Non-farmakologis; Pra-eksperimental.