Analisis Penyimpanan Obat di Puskesmas Ciumbuleuit

Penyimpanan obat adalah proses penerimaan, pengamanan, dan pendistribusian obat ke unit operasional terkait. Tujuan utama penyimpanan obat adalah mencegah penurunan kualitas akibat penyimpanan yang tidak tepat serta meningkatkan efisiensi pencarian dan pengendalian obat. Stabilitas obat yang baik diperlukan untuk mencapai tujuan terapeutik dan pelayanan kesehatan. Penelitian ini mengevaluasi praktik penyimpanan obat di apotek Puskesmas Ciumbuleuit melalui metode observasional deskriptif untuk mengetahui kondisi penyimpanan secara spesifik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kebutuhan penyimpanan terpenuhi, namun terdapat dua aspek yang belum sesuai, yaitu pintu dengan kunci ganda dan ketersediaan alat pemadam kebakaran. Puskesmas telah menerapkan praktik penyimpanan yang baik seperti penyimpanan obat dalam lemari, rak, dan tray sesuai urutan alfabet, penggunaan sistem first in first out (FIFO), serta penyimpanan berdasarkan bentuk sediaan. Selain itu, kartu stok digunakan untuk mencatat setiap perubahan terkait obat seperti pemakaian, penerimaan, kehilangan, atau kerusakan. Sebanyak 80% aspek penyimpanan termasuk kategori baik, memenuhi standar minimal Depkes RI 2008 dan 2010. Seluruh parameter pelacakan persediaan obat berada pada kategori sangat baik dengan nilai 100%.
Kata kunci: obat, penyimpanan, persyaratan, puskesmas