Gambaran Penyimpanan Obat di RSUD Kota Bandung

Penyimpanan obat merupakan faktor penting dalam pengelolaan obat di rumah sakit karena dengan penyimpanan yang baik dan benar, pengambilan obat menjadi lebih efektif dan pelayanan kesehatan di tingkat pertama akan lebih optimal. Tujuan penyimpanan obat adalah agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan tetap terjaga mutunya (Mamahit, Rumayar, & Kawatu, 2017). Metode penelitian ini menggunakan pendekatan observasional deskriptif yang disertai dengan wawancara mendalam kepada apoteker dan tenaga teknis kefarmasian yang bertugas di gudang farmasi RSUD Kota Bandung. Proses penyimpanan obat di gudang farmasi RSUD Kota Bandung sudah memenuhi kriteria data ceklist yang dibuat berdasarkan PP No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit. Proses penyimpanannya menggunakan metode kombinasi, yaitu metode FIFO di mana barang yang pertama kali masuk dikeluarkan terlebih dahulu, kemudian metode FEFO di mana barang yang mendekati tanggal kadaluarsanya dikeluarkan terlebih dahulu, serta menerapkan metode alfabetis sehingga memudahkan saat stok opname. Dari hasil penelitian, gambaran penyimpanan sediaan obat di gudang farmasi RSUD Kota Bandung menunjukkan bahwa penyimpanan sediaan obat sudah baik dan benar, telah menerapkan metode FIFO dan FEFO disertai dengan metode alfabetis sesuai dengan standar Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Kata kunci: rumah sakit, penyimpanan obat, metode kombinasi.