Salisa Fatiha, Tiara (2025) Perbandingan Pulih Sadar Pascaanestesi Combined Inhalation dan Total Intervenous Anesthesia (Tiva) di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (113kB)
Halaman Pengesahan.pdf - Published Version
Download (246kB)
Halaman Pengujian.pdf - Published Version
Download (176kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (176kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (209kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (259kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (271kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (282kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (402kB)
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (454kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (482kB)
Bab 5.pdf - Published Version
Download (268kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (216kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (3MB)
Abstract
Pemulihan kesadaran pascaanestesi merupakan fase penting yang menentukan keselamatan dan stabilitas pasien setelah pembedahan. Teknik anestesi umum seperti combined inhalation dan total intravenous anesthesia (TIVA) memiliki mekanisme kerja dan efek yang berbeda terhadap proses pemulihan kesadaran dan parameter vital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perbedaan kondisi pulih sadar serta parameter vital pasien (MAP, SpO₂, dan RR) pascaanestesi dengan teknik combined inhalation dan TIVA di RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional terhadap 36 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing 18 pasien. Observasi dilakukan selama 10 menit. Pada kelompok combined inhalation, titik nol observasi dimulai pada saat pengakhiran anestesi ketika sevoflurane dimatikan, dan titik akhirnya saat pasien mencapai kesadaran pain dan untuk di ruang PACU pasien mencapai kondisi alert. Pada kelompok TIVA, titik nol ditandai dengan jam terakhir pemberian propofol, dan titik akhirnya sama dengan kelompok combined inhation. Data meliputi kesadaran, MAP, RR, dan SpO₂, dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok dalam hal MAP, RR, dan SpO₂, sehingga �0 diterima. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa teknik TIVA cenderung memberikan pemulihan kesadaran yang lebih cepat pada fase awal pascaanestesi, sementara kedua teknik anestesi menunjukkan kestabilan parameter vital yang relatif setara. Berdasarkan temuan penelitian ini, teknik TIVA menunjukkan keunggulan dalam mempercepat kesadaran awal pasien saat masuk PACU dibandingkan combined inhalation, meskipun kedua teknik tetap menunjukkan kestabilan parameter vital yang setara. bagi penata anestesi dan mahasiswa keperawatan anestesiologi untuk memahami perbedaan karakteristik pemulihan tiap teknik anestesi guna meningkatkan keselamatan, efisiensi pelayanan, serta kualitas monitoring pasien secara menyeluruh.
Kata Kunci: combined inhalation, pemulihan kesadaran, total intravena anesthesia (TIVA), parameter vital
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | E Anestesiologi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 08 Dec 2025 09:15 |
| Last Modified: | 08 Dec 2025 09:15 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2282 |
