Farida Sopiani, Wilda (2020) Karakterisasi dan Identifkasi Metabolit Sekunder dari Daun Enam Tumbuhan FICUS (Ficus spp.). Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (304kB)
Pengesahan.pdf - Published Version
Download (295kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (224kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (338kB)
Absrak.pdf - Published Version
Download (286kB)
Bab I.pdf - Published Version
Download (228kB)
Bab II.pdf - Published Version
Download (596kB)
Bab III.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (105kB)
Bab IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (258kB)
Bab V.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (202kB)
Bab VI.pdf
Download (105kB)
Bab VI.pdf - Published Version
Download (105kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (342kB)
Lampiran.pdf - Published Version
Download (1MB)
Abstract
Ficus merupakan genus tumbuhan yang termasuk kedalam suku Moraceae, telah banyak digunakan dalam pengobatan tradisional diantaranya sebagai obat radang, batuk, malaria, diabetes, cacingan, diare, penyakit kulit, bisul dan pelancar BAB. Penelitian ini dilakukan untuk menetapkan beberapa parameter karakteristik simplisia sebagai standar mutu bahan baku serta identifikasi metabolit sekunder dan ekstraksi dari daun enam
spesies tumbuhan Ficus (Ficus spp.). Karakterisasi simplisia mengikuti pustaka Farmakope Herbal Indonesia (FHI) dan Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Identifikasi metabolit sekunder dengan penapisan fitokimia mengikuti pustaka buku acuan dan jurnal. Ekstraksi dilakukan dengan refluks menggunakan pelarut n heksana, etil asetat dan metanol.Enam spesies dari tanaman yang diuji yaitu F.benjamina; F.carica; F.elastica; F.lyrata, F.racemosa; F.septica. Hasil penetapan parameter non spesifik menunjukkan kadar susut pengeringan dari masing-masing sampel secara secara berurutan 7,91; 13,59; 9,79; 11,99; 11,48; 15,71%. Kadar abu total dari masing-masing sampel secara berurutan
12,15; 16,45; 10,20; 8,35; 10,65; 15,35%. Kadar abu tidak larut asam secara berurutan 3,30; 6,25; 3,70; 1,35; 6,15; 4,75%. Hasil penetapan parameter spesifik menunjukkan
kadar sari larut air secara berurutan 12,00; 19,00; 9,00; 9,00; 15,00; 17,00%. Kadar sari larut etanol secara berurutan 8,00; 8,00; 7,00; 5,00; 8,00; 6,00%.. Hasil penapisan
fitokimia terhadap simplisa menunjukkan ke enam tumbuhan Ficus yang diuji mengandung golongan senyawa flavonoid , fenol, saponin dan steroid/triterpenoid.Hanya F. racemosa dan F. septica yang mengandung alkaloid. Namun F. benjamina, F.
elastica, dan F. lyrata mengandung golongan senyawa tanin. Rendemen ekstrak n heksana terbesar adalah 3,16% pada sampel F. septica, sedangkan rendemen ekstrak etil
asetat dan metanol terbesar adalah 18,19 dan 10,83% pada sampel F. benjamina.Hasil penetapan bobot jenis ekstrak etil asetat (konsentrasi ekstrak 1%) diperoleh rentang sebesar 0,89; 0,89; 0,90; 0,90; 0,90 dan 0,91. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui potensi aktivitas dan kandungan senyawa dari enam tumbuhan Ficus (Ficus
spp.).
Kata kunci : Ficus spp, karakterisasi, identifikasi, ekstrak
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | B Farmasi > BF Analisis Farmasi Kimia Medisinal |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Farmasi > S1 Farmasi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 07:45 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 07:45 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2188 |
