Gambaran Nyeri Tenggorokan pada Pasien Pasca Anestesi Umum Dengan Intubasi Endotracheal Tube (ETT) di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta

Husna Sabila, Dita (2025) Gambaran Nyeri Tenggorokan pada Pasien Pasca Anestesi Umum Dengan Intubasi Endotracheal Tube (ETT) di Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Kabupaten Purwakarta. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf - Published Version

Download (121kB)
[thumbnail of Halaman Pengesahan.pdf] Text
Halaman Pengesahan.pdf - Published Version

Download (162kB)
[thumbnail of Halaman Pengujian.pdf] Text
Halaman Pengujian.pdf - Published Version

Download (218kB)
[thumbnail of Pernyataan.pdf] Text
Pernyataan.pdf - Published Version

Download (228kB)
[thumbnail of Kata Pengantar.pdf] Text
Kata Pengantar.pdf - Published Version

Download (251kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf - Published Version

Download (314kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf - Published Version

Download (280kB)
[thumbnail of Bab 1.pdf] Text
Bab 1.pdf - Published Version

Download (284kB)
[thumbnail of Bab 2.pdf] Text
Bab 2.pdf - Published Version

Download (604kB)
[thumbnail of Bab 3.pdf] Text
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (418kB)
[thumbnail of Bab 4.pdf] Text
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (363kB)
[thumbnail of Bab 5.pdf] Text
Bab 5.pdf - Published Version

Download (270kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf] Text
Daftar Pustaka.pdf - Published Version

Download (237kB)
[thumbnail of Lampiran.pdf] Text
Lampiran.pdf - Published Version

Download (5MB)

Abstract

Intubasi endotrakeal merupakan prosedur umum dalam anestesi umum, namun dapat menyebabkan komplikasi seperti nyeri tenggorokan pascaoperasi atau Post Operative Sore Throat (POST). Berdasarkan hasil studi pendahuluan di RSUD Bayu Asih Kab. Purwakarta tercatat penggunaan anestesi umum dengan intubasi ETT mencapai rata-rata 68 tindakan perbulan. Dari data tersebut ditemukannya keluhan nyeri tenggorokan pasien pasca intubasi ETT, dengan persentasi kurang lebih mencapai 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nyeri tenggorokan pada pasien pasca anestesi umum dengan pemasangan Endotracheal Tube (ETT). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional yang melibatkan 40 responden menggunakan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui lembar observasi dan dianalisis secara univariat. Penelitian ini telah dinyatakan laik etik oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan Universitas Bhakti Kencana dengan no. etik 120/09.KEPK/UBK/VI/2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 82,5% pasien mengalami nyeri tenggorokan dengan derajat berbeda: nyeri ringan (45,0%), nyeri berat (22,5%), dan nyeri sedang (15,0%). Lebih dari setengahnya responden adalah perempuan (70%) dan berusia 36–55 tahun (40%). Lebih dari setengahnya pasien memiliki status fisik ASA II (52,5%), menjalani intubasi mudah (67,5%) dengan durasi >60 menit (85%). Jenis ETT yang dominan digunakan adalah non King-king (77,5%) dengan ukuran paling umum 7.0 mm (45,0%), dan 30,0% pasien menggunakan ukuran ETT yang tidak sesuai. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar pasien mengalami nyeri tenggorokan pasca intubasi, dengan nyeri ringan sebagai kategori terbanyak. Faktor-faktor seperti durasi intubasi, teknik intubasi sulit, jenis dan ukuran ETT, serta ketidaksesuaian ukuran berpotensi meningkatkan risiko POST.

Kata Kunci: Anestesi umum, intubasi Endotracheal Tube (ETT), nyeri tenggorokan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: E Anestesiologi
Divisions: Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Anestesiologi
Depositing User: Pustaka Pustaka Pustakawan
Date Deposited: 03 Dec 2025 06:51
Last Modified: 03 Dec 2025 06:51
URI: https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2185

Actions (login required)

View Item
View Item