Salma Rismayanti, Dea (2025) Hubungan Durasi Puasa Dengan Insidensi Postoperative Nausea And Vomiting pada Pasien Operasi Laparotomi Dengan Anestesi Umum di RSUD Umar Wirahadikusumah Kabupaten Sumedang. Other thesis, Universitas Bhakti Kencana.
Cover.pdf - Published Version
Download (9kB)
Halaman Pengesahan.pdf - Published Version
Download (63kB)
Halaman Pengujian.pdf - Published Version
Download (56kB)
Pernyataan.pdf - Published Version
Download (59kB)
Kata Pengantar.pdf - Published Version
Download (76kB)
Daftar Isi.pdf - Published Version
Download (116kB)
Abstrak.pdf - Published Version
Download (75kB)
Bab 1.pdf - Published Version
Download (95kB)
Bab 2.pdf
Download (205kB)
Bab 3.pdf
Download (147kB)
Bab 2.pdf - Published Version
Download (205kB)
Bab 3.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (147kB)
Bab 4.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only
Download (135kB)
Bab 5.pdf - Published Version
Download (11kB)
Daftar Pustaka.pdf - Published Version
Download (152kB)
lampiran.pdf - Published Version
Download (666kB)
Abstract
PONV merupakan komplikasi yang sering muncul setelah dilakukan anestesi umum, salah satunya pada pasien yang menjalani operasi laparotomi. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi frekuensi kejadian PONV yaitu durasi puasa. Tujuan penelitian ini untuk mencari tahu apakah ada hubungan antara durasi puasa dengan insidensi PONV pada pasien operasi laparotomi dengan anestesi umum. Metode penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel yang diteliti terdiri dari 30 pasien yang menjalani operasi laparotomi di RSUD Umar Wirahadikusumah Kabupaten Sumedang. Pasien yang dijadikan sampel sudah diberikan obat pencegah mual muntah saat intraoperasi. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi kepada pasien, lalu dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Penelitian ini juga telah melalui proses uji layak etik dengan Nomor: 122/09.KEPK/UBK/VI/2025. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar reponden laki-laki (53,3%), berusia 46-55 tahun (70%), dan memiliki status fisik ASA II (70%). Dari 30 responden, 56,7% mengalami PONV dan 56,7% menjalani puasa 8 jam. Hasil analisis dengan uji chi-square menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara durasi puasa dan insidensi PONV (p = 0,033). Pasien yang durasi puasa 8 jam memiliki risiko 7,3 kali lebih tinggi mengalami PONV dibanding dengan pasien yang berpuasa selama 6-8 jam (OR = 7,313). Kesimpulannya, durasi puasa preoperatif yang tidak sesuai rekomendasi pedoman ASA dapat menyebabkan ketidakseimbangan fisiologis seperti dehidrasi, yang secara klinis berperan pada peningkatan risiko mual dan muntah pascaoperasi. Maka edukasi kepada pasien mengenai durasi puasa yang tepat sebelum operasi sangat penting dilakukan guna mengurangi komplikasi seperti PONV.
Kata kunci: anestesi umum, durasi puasa, PONV, operasi laparotom
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | E Anestesiologi |
| Divisions: | Kampus Pusat (Bandung) > Fakultas Ilmu Kesehatan > D4 Anestesiologi |
| Depositing User: | Pustaka Pustaka Pustakawan |
| Date Deposited: | 03 Dec 2025 04:58 |
| Last Modified: | 03 Dec 2025 04:58 |
| URI: | https://repository.bku.ac.id/id/eprint/2179 |
