Studi Eskpresi Gen UGT73AH1 pada Tanaman Pegangan (Centella asiatica L.) Hasil Kultur Jaringan dengan Metode PCR Semi Kuantitatif

Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan salah satu tanaman di Indonesia dan telah digunakan secara empiris untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Beberapa khasiat tersebut diantaranya adalah penyembuhan luka, antikanker, antitumor, antioksidan, antibakteri, antifungi, antiinflamasi, antituberkulosis, alzeimer, antidepresan, dan lain-lain. Metabolit sekunder utama dalam pegagan adalah asiatikosida. Perbanyakan asiatikosida secara konvensional sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan akan berakibat pada ketidakstabilan kualitas dan kuantitas metabolit sekundernya. Kultur jaringan merupakan salah satu metode yang dapat menghasilkan tanaman dengan karakter yang seragam serta dapat meningkatkan metabolit sekunder, salah satunya asiatikosida. Peningkatan asiatikosida dianalisis menggunakan metode PCR semi kuatitatif. Metode tersebut dilakukan berdasarkan ekspresi gen yang mempengaruhi pembentukan asiatikosida, sebagai proyeksi dari kuantitas metabolit sekunder. Gen yang sangat mempengaruhi pembentukan asiatikosida adalah gen UGT73AH1. Penelitian ini melihat ekspresi gen tersebut pada tanaman liar pegagan dan hasil kultur jaringan pegagan berupa kalus dan planlet. Hasil analisis menunjukkan bahwa kultur jaringan baik bentuk kalus maupun planlet dapat meningkatkan ekspresi gen UGT73AH1 dan kandungan asiatikosida pada tanaman pegagan (Centella asiatica L.) dibanding dengan tanaman liar biasa.

Kata Kunci : Centella asiatica L., asiatikosida, UGT73AH1, Kultur Jaringan, PCR Semi Kuantitatif